BANGIL – Seorang tahanan Rutan Kelas 2B Bangil kabur, Jumat (25/12).
Pelaku adalah Aliudin Bin Masdinah, 30, warga Dusun Bunginyarat, Desa
Kekayaan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep. Pelaku memanfaatkan
waktu salat Jumat untuk kabur.
Hingga berita ini diturunkan, pengejaran
masih dilakukan oleh pihak rutan, dibantu Polsek Bangil dan Polres
Pasuruan. Petugas juga menyebarkan foto pelaku di beberapa titik
keramaian. Termasuk berkoordinasi dengan Polres Sumenep, tempat asal
pelaku.
Kepala
Rutan Bangil Tri Wahyudi saat dikonfirmasi menjelaskan, pelaku kabur
Jumat siang (25/12) atau bertepatan dengan hari Natal. Saat Natal,
menurutnya, rutan memang sedang libur. Pada hari libur, penjagaan hanya
dilakukan oleh petugas jaga.
Sementara di hari normal, penjagaan
dibantu oleh bagian administrasi sebanyak 13 orang. Karena tanggal 25
adalah hari libur, bagian administrasi juga libur. Karena itu, hanya
ada enam petugas yang berjaga. Saat itu, kata Wahyudi, enam petugas
tersebut menjaga 401 tahanan dan narapidana.
“Sebenarnya jumlah
penghuni rutan itu memang terlalu overload,” ujarnya. Lalu, sekitar
pukul 11.30, seluruh warga binaan (tahanan dan narapidana) dikumpulkan
di aula tengan rutan untuk salat Jumat. Semuanya ada 401 orang, plus
enam penjaga.
Selama salat Jumat
itu, penjagaan dilakukan di dua lokasi. Dengan rincian, dua
petugas berjaga di pintu depan dan empat petugas berjaga di sekitar
lokasi salat Jumat. Pelaku sendiri sebenarnya sudah berkumpul di aula.
Saat itu dia bahkan mengikuti khotbah umat yang pertama.
Namun, kemudian
pelaku mengeluh sakit perut. Dia lantas minta izin ke kamar kecil pada
petugas. Petugas pun memberikan izin. Sebab, kamar kecil letaknya
tidak jauh dengan aula. Yakni, ada di sebelah utara aula. Namun, saat
pelaku ke kamar kecil memang tidak diikuti petugas.
Lantaran lokasi
kamar kecil dapat dipantau dari tengah aula. Setelah itu, salat Jumat
berlangsung. Setelah salat Jumat, petugas menghitung jumlah warga
binaan sebelum masuk sel. Saat itulah diketahui jumlah tahanan dan
narapidana berkurang satu. Barulah petugas sadar bahwa pelaku tidak
ada di aula.
Petugas pun langsung
memeriksa kamar mandi. Namun, tidak ada pelaku di sana. Petugas
ndiri mendapati jendela kamar mandi rusak. Termasuk kawat berduri
yang ada di tembok keliling rutan. Diduga, dari jendela itulah pelaku
melarikan diri.
Kemudian, memanjat
tembok sebelah utara. Tinggi tembok sendiri 3 meter. Dugaan sementara,
pelaku memanjat dengan alat bantu sarung. (http://www.kabarbromoterkini.com/)