TIMESBANYUWANGI, PASURUAN – Bicara Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tentunya yang melekat adalah kota santri yang penuh dengan kegiatan keagamaan.
Bercermin dari hal tersebut, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 2 Bangil,
menjadikan kegiatan keagamaan sebagai jurus ampuh untuk membina dan
mendorong pertaubatan warga binaan menjadi pribadi yang baik.
Seperti yang dilakukan sepanjang hari Selasa (16/5/2017). Dalam
rangka peringatan Isro’ Mi’raj sekaligus menyongsong datangnya bulan
suci Ramadhan, Rutan menggelar pengajian akbar. Sebanyak 455 orang
warga binaan penghuni Rutan, seluruhnya diajak berbaur melantunkan
keagungan ayat Allah.
Kepala
Rutan Kelas 2 B Bangil, Wahyu Indarto. SH MM, saat menyerahkan santunan
kepada Yayasan Yatim Mandiri, Pasuruan. (Foto : Rutan Kelas 2 B Bangil
for TIMES Indonesia)
Tak tanggung-tanggung, guna penyejuk qalbu, Kepala Rutan Bangil,
Wahyu Indarto, SH, MM, mendatangkan ulama masyur, KH Abdul Goffur dari
Rembang, Jawa Tengah untuk memberima. motivasi kepada warga binaan untuk
selalu memperbaiki diri.
“Jangan rendah diri dan rendah hati walau ada dalam penjara, karena
yang dinilai adalah kebaikan seseorang. Dan lebih mulia nakal atau
preman tapi bertaubat kemudian. Bila orang tua berkunjung ke penjara
untuk membesuk jangan hanya minta dibawakan makanan, tapi mintalah air
bekas cucian kaki, karena itu sangat mujarab,” ucap sang Kiai memotivasi
warga binaan.
Kekhusyukan acara makin terasa ketika KH Abdul Goffur mengajak warga
binaan dan seluruh petugas Rutan untuk ikut menyanyikan lagu berjudul
Ibu, milik raja dangdut Rhoma Irama. Tanpa terasa kesyahduan lirik
membuat seluruh jamaah pengajian meneteskan air mata. Tak terkecuali
Kepala Rutan Bangil.
“Dalam pengajian ini kita mengajak warga binaan lebih banyak
memanfaatkan waktu untuk beribadah berjamaah dan selalu mengingat
Allah,” ungkap Kepala Rutan Bangil, Wahyu Indarto, SH, MM, sesaat seusai
acara.
Sebagai penutup pengajian akbar peringatan Isro’ Mi’raj kali ini,
petugas Lapas melakukan santunan kepada Yayasan Yatim Mandiri, Pasuruan.
Selain pengajian akbar, Wahyu menjelaskan, kegiatan keagamaan juga dilakukan rutin setiap hari.
Wahyu bercerita, sejak masuknya Anjar Seto, sebagai Kasubsi Peltah
Rutan Kelas 2 B Bangil, kini warga binaan juga diajak untuk menjalankan
sholat dhuha berjamaah setiap hari.
Hari Senin sampai Kamis, juga diisi dengan pengajian rutin yang
diasuh tokoh dan pemuka agama setempat, seperti dari Kementerian Agama
Pasuruan, dan pengurus PC Nahdlatul Ulama Pasuruan.
Pada hari Rabu juga ada kegiatan Al Banjari. Serta pada sore hari selalu digelar kegiatan mengaji.
“Setiap Senin sampai Kamis sebelum pengajian, wajib diisi dengan
shalat dhuha berjamaah dan pembacaan Surah Alwaqiah dipimpin oleh Ustad
Fauzi dari Ponpres Al Amin Bangil,” kata Wahyu.(*)
0 comments:
Post a Comment